Skip to main

Gejala dan Pengobatan Multiple Sclerosis

Multiple Sclerosis adalah penyakit neurodegeneratif karena proses demielinisasi kronik pada sistem saraf pusat yang ditimbulkan akibat peradangan autoimun. Hal ini merupakan gangguan saraf pada otak yang bisa mengganggu penglihatan bahkan berimbas pada gerakan tubuh,

Penderita Multiple Sclerosis bisa mengalami kelumpuhan sistem saraf pusat dan menurunkan fungsi saraf. Pengidap Multiple Sclerosis secara global mencapai 2.1 juta orang dan memiliki beberapa jenis. Adapun penyebab, gejala Multiple Sclerosis, jenis dan pengobatannya bisa Anda simak sebagai berikut:

Penyebab Multiple Sclerosis

Sampai saat ini belum diketahui secara pasti penyebab multiple sclerosis namun besar dugaan karena autoimun. Autoimun sendiri merupakan kondisi sistem kekebalan tubuh keliru menyerang lapisan lemak yang melindungi serabut saraf.

Hal ini terjadi karena miskomunikasi antara otak dan seluruh tubuh. Faktor genetik dan lingkungan seseorang bisa meningkatkan risiko terjadinya multiple sclerosis yakni:

  • Riwayat keluarga ada yang menderita multiple sclerosis
  • Wanita dengan usia 16-55 tahun, wanita memiliki resiko 2-3 kali terkena penyakit ini daripada pria
  • Infeksi tertentu seperti virus yang memiliki kaitan dengan Multiple Sclerosis
  • Pernah atau sedang menderita diabetes 1, radang usus, autoimun tertentu, penyakit tiroid atau penyakit mononukleosis
  • Kebiasaan merokok
  • Kurang mendapatkan paparan sinar matahari atau kadar vitamin D dalam tubuh rendah

Jenis Multiple Sclerosis

Thumbnail 2 - Gejala dan Pengobatan Multiple Sclerosis.jpg

Multiple Sclerosis sendiri secara umum terbagi atas empat jenis, di antaranya adalah:

1. Multiple Sclerosis Progresif Primer

Penderita Multiple Sclerosis Progresif Primer umumnya tidak menyadari penyakit ini karena hampir tidak ada serangan. Saat kondisi tubuhnya memburuk maka timbul serangan pada tubuh.

2. Multiple Sclerosis Progresif Sekunder

Tipe ini memiliki pola kekambuhan yang terjadi setelah beberapa tahun pasien mengalami relapsing-remitting. Pola serangannya memiliki gejala yang bertahan lama namun jumlah serangan lebih sedikit dari sebelumnya.

3. Relapse Remitting MS (RRMS)

Pasien memiliki gejala yang muncul tenggelam, artinya secara tiba-tiba gejalanya terjadi berulang lalu menghilang dengan sendirinya.

4. Clinically Isolated Syndrome

Seseorang yang berada dalam kondisi ini akan mengalami gejala Multiple Sclerosis kurang dari 24 jam. Episode kambuhnya terjadi lagi di kemudian hari sehingga berulang dalam waktu dekat setelah serangan pertama.

Gejala Multiple Sclerosis

Thumbnail 3 - Gejala dan Pengobatan Multiple Sclerosis.jpg

Gejala multiple sclerosis satu orang dengan lainnya tidak selalu sama tergantung tipe yang diderita. Gejala pertama umumnya terjadi antara usia 20-40 tahun dan terjadi lagi beberapa tahun kemudian atau tanpa gejala lainnya selama beberapa tahun.

Meskipun begitu ada baiknya tetap catat gejala yang dirasakan agar dokter bisa memberikan penanganan yang cepat dan tepat. Gejala umum dari penyakit ini antara lain adalah:

  • Tremor dan tegang otot
  • Masalah penglihatan seperti penglihatan ganda, menjadi kabur atau kehilangan sebagian atau seluruh kemampuan melihat disertai rasa sakit ketika menggerakan mata -Sensitif terhadap suhu
  • Depresi
  • Masalah kandung kemih
  • Pusing atau vertigo
  • Gangguan saraf sensori
  • Gangguan koordinasi
  • Gangguan ingatan jangka pendek dan konsentrasi
  • Kelelahan
  • Sulit berbicara dan sering mengalami kesemutan di berbagai bagian tubuh
  • Lemah atau mati rasa, kesulitan berjalan, dan menjaga keseimbangan

Saat mengalami gejala Multiple Sclerosis di atas segera konsultasi dengan dokter saraf. Pemeriksaan dini bisa mendeteksi komplikasi dan mencegah berkembangnya penyakit.

Baca Juga:

Pengobatan Multiple Sclerosis

Untuk mendiagnosis penyakit ini tidak ada tes spesifik yang dilakukan. Biasanya akan diadakan pemeriksaan penunjang seperti tes darah, evoked potential test, lumbal pungsi dan MRI. Sementara untuk pengobatannya hanya sebatas meredakan gejala dan mencegah kekambuhan Multiple Sclerosis.

Hingga saat ini belum ada obat yang pasti menyembuhkan Multiple Sclerosis. Adapun pengobatan untuk meredakan gejalanya antara lain:

1. Obat Multiple Sclerosis

Dokter umumnya akan memberikan obat kortikosteroid guna mengurangi peradangan saraf.

Sementara mengurangi kaku otot biasa diberikan obat pelemas otot misalnya tizanidine. Ada pula obat antidepresan dan methylphenidate guna mengurangi rasa lelah.

2. Fisioterapi

Terapi fisik dan okupasi berfungsi sebagai peningkat kekuatan fisik pada pasien Multiple Sclerosis. Terapi ini akan membantu pasien untuk menjalani keseharian lebih baik.

3. Plasmapheresis

Tindakan medis ini merupakan membuang plasma darah pada tubuh pasien dengan alat khusus. Tujuannya mengganti plasma yang dibuang dengan cairan albumin.

Untuk bisa memperkecil risiko Multiple Sclerosis dianjurkan mengkonsumsi makanan kaya vitamin D. Sedangkan pencegahan kekambuhan akan diberikan suntik interferon beta sehingga frekuensi serangan dapat berkurang.

Obat Multiple Sclerosis lainnya yang digunakan untuk mengurangi kekambuhan adalah fingolimod yang diminum satu kali sehari. Bagi penderita Multiple Sclerosis ringan tidak perlu mendapatkan pengobatan khusus.

Ubah gaya hidup jadi lebih sehat seperti menghentikan kebiasaan merokok dan menjalani pemeriksaan kesehatan rutin ke dokter saraf. Multiple sclerosis adalah penyakit yang menyerang saraf sehingga jika tidak terdeteksi sejak dini akan mampu menimbulkan komplikasi seperti kelumpuhan, depresi hingga epilepsi.

Sumber:

Kemkes. Multiple Sclerosis. 3 Agustus 2022.

Mayoclinic. Multiple sclerosis: Symptoms and Causes. 24 Desember 2022.

NCBI. Multiple Sclerosis: Pathogenesis, Symptoms, Diagnoses and Cell-Based Therapy. 21 Desember 2016.

Jadwalkan Konsultasi di Klinik