Skip to main

Kaki Sering Kram? Ini Penyebab & Cara Mengatasinya

Ternyata ada banyak penyebab kaki kram selain karena cedera saat beraktivitas atau berolahraga. Area kaki yang sering terserang kram kaki adalah bagian betis. Kondisi ini muncul saat seseorang merasakan gumpalan jaringan otot mengeras tepat di bawah kulit.

Durasi kram ini bisa terjadi dalam hitungan detik hingga beberapa menit dan umumnya sering dialami saat malam hari khususnya ketika kaki tertekuk. Penyebab kram serta bagaimana cara untuk mengatasinya bisa Anda simak selengkapnya disini!

Gejala Kram Kaki

Meskipun kondisi ini tidak berbahaya namun akan mengganggu kenyamanan penderitanya saat bergerak. Kaki yang mengalami kram akan menimbulkan rasa sakit ringan bahkan kejang yang lumayan intens.

Gejala kram lainnya adalah otot mulai menegang dan kaki terlihat berkedut. Sebagian penderitanya bisa mengalami situasi ini lebih dari 15 menit. Risiko kram kaki bisa meningkat bila mengalami kondisi medis tertentu seperti gangguan saraf, tiroid ataupun diabetes.

Selain itu kehamilan, dehidrasi atau pertambahan usia mampu meningkatkan risiko kaki kram. Cara mengatasinya bisa dilakukan penanganan mandiri atau melalui pengobatan medis dengan dokter spesialis saraf.

Baca Juga:

Penyebab Kaki Kram

Thumbnail 2 - Kaki Sering Kram.jpg

Penyebab kram kaki bisa diakibatkan oleh faktor internal yakni dari dalam tubuh maupun gaya hidup yang tidak sehat. Anda bisa menyimak penyebab lainnya sebagai berikut:

1. Efek Samping Obat-obatan

Konsumsi obat-obatan tertentu bisa meningkatkan risiko kram. Misalnya konsumsi pil kontrasepsi, obat asma, statin hingga diuretik. Diuretik sendiri merupakan obat untuk tekanan darah tinggi yang memiliki efek samping menguras mineral dalam tubuh.

Ditambah lagi jika gaya hidup Anda tergolong tidak sehat dengan konsumsi alkohol tinggi.

2. Kekurangan Mineral

Jumlah mineral misalnya magnesium, kalsium atau kalium mampu menyebabkan kram kaki. Kurangnya mineral dan elektrolit bisa jadi pemicu kondisi ini. Mineral bisa ditingkatkan dari konsumsi makanan dan suplemen dengan kadar elektrolit yang tinggi.

3. Suplai Darah Tidak Memadai

Adanya penyempitan pembuluh darah saat mengalirkan darah ke kaki yang menimbulkan rasa sakit dan kram.

Hal ini kerap terjadi ketika berolahraga dan biasanya akan hilang dengan sendirinya. Penyempitan suplai darah ini sering terjadi di area kaki dan tungkai saat berolahraga serta memicu rasa nyeri.

4. Kompresi Saraf

Penyebab kram lainnya adalah kompresi saraf pada tulang belakang. Kompresi menimbulkan rasa nyeri dan sakit di kaki. Umumnya terjadi saat Anda berjalan dalam waktu lama dan posisi kaki cenderung terlalu lama ditekuk. Berjalan membungkuk juga menimbulkan gejala nyeri dan kram di kaki.

5. Penyakit Tertentu

Kondisi tubuh juga mampu meningkatkan kram kaki, misalnya saja bila Anda memiliki riwayat penyakit berikut:

  • Sirosis dan gagal ginjal kronis
  • Hemodialisis
  • Penyakit pembuluh darah dan parkinson
  • Penyakit arteri perifer dan saraf motorik
  • Penderita Lou Gehrig (amyotrophic lateral sclerosis, ALS)
  • Penyakit paru obstruktif kronik, penyakit hati, fibromyalgia dan lainnya

6. Infeksi

Infeksi ternyata bisa menimbulkan kaku otot dan kram khususnya tetanus. Ketika timbul luka di tubuh segera atasi dengan pertolongan pertama yang tepat. Sterilkan area luka dan olesi dengan obat luka yang efektif.

7. Postur Tubuh Keliru

Postur tubuh yang tidak ideal saat beraktivitas meningkatkan risiko kaki kram. Sebagai contoh posisi duduk yang tidak benar dalam jangka waktu lama. Ketika tidur, Anda bisa merasakan kram karena suka menyilangkan kaki saat duduk dalam jangka waktu lama.

Berdiri dalam waktu lama memungkinkan kram kaki nokturnal. Selain itu kurang bergerak juga mampu meningkatkan kondisi ini. Otot kaki yang jarang digunakan menyebabkan kontraksi atau relaksasi jarang terjadi sehingga membuatnya kaku. Hal ini juga mampu memicu kejang otot ketika tidur.

Baca Juga: Posisi Duduk yang Benar untuk Mencegah Sakit Pinggang

Cara Mengatasi Kaki Kram**

Berdasarkan Harvard Health Publishing, peregangan otot mampu meredakan rasa sakit ketika kram. Peregangan bisa disertai pemijatan otot agar hasilnya lebih efektif.

Dalam peregangan otot betis bisa dengan berdiri dengan bagian depan kaki pada tangga serta tumit menggantung. Turunkan tumit perlahan-lahan hingga menyentuh bagian bawah permukaan tangga.

Tahan beberapa detik sebelum kembali mengangkat tumit Anda ke posisi semula. Ulangi peregangan ini beberapa kali dan oleskan bantalan pemanas ke area kaki yang sakit. Adapun cara lainnya untuk mengatasi kaki kram ini antara lain adalah:

  • Hentikan aktivitas sejenak kemudian kompres atau mandi dengan menggunakan air panas. Apabila anda menderita diabetes atau cedera saraf tulang belakang sebaiknya pijat dan regangkan otot saja tanpa kompres air panas.
  • Konsumsi air putih atau makanan dan buah-buahan yang kaya akan elektrolit. Makanan dengan kandungan magnesium juga sangat dianjurkan untuk dikonsumsi seperti biji-bijian dan kacang-kacangan.
  • Gunakan obat pereda sakit seperti gel penghilang nyeri sesuai dosisnya. Umumnya digunakan ibuprofen (Advil, Motrin), acetaminophen (Tylenol), atau naproxen (Aleve) sebagai pereda sakit ketika kram terjadi. Ingat untuk menggunakan obat pereda sakit sesuai petunjuk label.
  • Untuk memastikan kondisi kaki, ada baiknya Anda memeriksakan diri ke dokter saraf Jakarta. Salah satu klinik yang direkomendasikan adalah Klinik Neuro Care yang terletak di Jl. Wijaya I No.1, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Sumber:

Katadata. 8 Penyebab Kram Kaki dan Cara Mengatasinya. 12 Mei 2022

Health Harvard. Take that, muscle cramps!. 12 Februari 2021

Liputan6. 14 Penyebab Kaki Kram yang Wajib Diketahui, Lengkap Cara Mengatasinya. 22 Maret 2022

Konsultasikan Masalah Kaki Kram di Klinik