Skip to main

Ketahui Penyebab Kaki Kram Saat Tidur dan Cara Mengatasinya

Pernahkah kamu terbangun di malam hari karena merasakan kram atau nyeri kaki yang tiba-tiba? Jika iya, kamu tidak sendiri. Faktanya, hingga 60% orang dewasa pernah mengalami kram kaki yang tidak nyaman di malam hari.

Kaki kram terjadi ketika otot-otot kaki, terutama di bagian betis, mengalami kontraksi atau spasme yang tidak terkendali. Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor.

Meskipun tidak selalu menjadi tanda masalah kesehatan serius, kaki kram saat tidur dapat menyebabkan ketidaknyamanan dan mengganggu kualitas tidur nyenyakmu. Lantas kenapa kaki kram saat tidur? Yuk ketahui penyebabnya agar masalah kaki kram saat tidur dapat ditangani dengan tepat!

Konsultasikan Segera

Seperti Apa Rasanya Kaki Kram?

Kaki kram saat tidur bisa saja membuatmu terbangun karena rasanya seperti dihantam tiba-tiba oleh rasa nyeri yang tiba-tiba dan intens pada tungkai atau kaki. Rasa sakit ini timbul ketika otot berkontraksi dan menegang.

Kram otot bisa berlangsung selama beberapa detik atau beberapa menit. Bahkan, redanya gejala juga bisa berakhir secara tiba-tiba seperti saat gejalanya dimulai

Kaki kram terkadang disalahartikan dengan sindrom kaki gelisah. Sebab, kedua masalah tersebut memang menimbulkan rasa tidak nyaman pada kaki saat tidur. Namun yang membedakan, sindrom kaki gelisah biasanya tidak menyebabkan otot menjadi tegang.

Agar tak salah mengartikan kaki kram dengan sindrom kaki gelisah, kamu bisa mengenali gejala-gejala kaki kram, seperti:

  • Kaki kram seringkali dimulai dengan nyeri tiba-tiba dan intens di otot kaki, biasanya di bagian betis atau paha
  • Otot yang terlibat dalam kram akan mengalami kontraksi atau spasme yang tidak terkendali, membuat kaki terasa kaku
  • Otot yang mengalami kram dapat terasa sangat tegang dan sulit untuk diregangkan
  • Beberapa orang juga mengalami sensasi kesemutan atau kebas setelah kram mereda

Baca Juga:

Kenapa Kaki Kram Saat Tidur?

Kram kaki saat tidur dapat terjadi pada hampir semua usia. Namun kondisi ini lebih sering terjadi pada orang lanjut usia. Meski gejalanya biasanya hanya berlangsung sebentar. Namun kondisi ini kerap kali menimbulkan pertanyaan “Kenapa kaki kram saat tidur?”

Pada dasarnya, kaki kram dapat disebabkan oleh banyak faktor. Penyebab kram kaki yang kamu alami bisa terjadi karena kebiasaan sehari-hari, atau bisa juga terkait dengan kondisi medis lainnya. Nah, berikut ini beberapa penyebab kaki kram saat tidur.

1. Dehidrasi

Dehidrasi bisa membuat kaki kram karena kurangnya cairan dalam tubuh dapat mempengaruhi keseimbangan elektrolit, terutama natrium, kalium, kalsium, dan magnesium. Elektrolit ini berperan penting dalam kontraksi otot dan transmisi sinyal saraf.

Ketika tubuh kehilangan terlalu banyak cairan melalui keringat atau tidak mendapatkan asupan cairan yang cukup, kadar elektrolit dalam darah bisa menjadi tidak seimbang. Sehingga dapat menyebabkan otot-otot menjadi lebih mudah untuk mengalami kejang atau kram, termasuk di kaki.

Jadi, selalu penting untuk menjaga hidrasi tubuh dengan cukup minum air, terutama saat beraktivitas fisik atau berada di lingkungan yang panas. Dengan begitu, kamu dapat membantu mencegah dehidrasi dan mengurangi risiko kaki kram yang disebabkan oleh ketidakseimbangan elektrolit.

2. Posisi Tidur yang Salah

Ketika kita tidur, otot-otot tubuh kita beristirahat, tetapi posisi tidur yang salah dapat membuat beberapa otot terjepit atau mengalami tekanan yang berlebihan. Misalnya, jika kita tidur dengan kaki dalam posisi yang terlalu tertekuk itu dapat mempengaruhi aliran darah dan saraf-saraf di sekitar kaki.

Ketika otot-otot dan saraf-saraf tersebut mengalami tekanan atau terjepit, sinyal-sinyal yang seharusnya mengalir dengan lancar antara otak dan otot bisa terganggu. Hal ini dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk kram otot.

Selain itu, posisi tidur yang salah juga dapat menyebabkan ketegangan otot yang berlebihan, terutama jika kita mempertahankan posisi yang sama untuk waktu yang lama.

Jadi, cobalah untuk tidur dalam posisi yang lebih nyaman atau mengganti posisi tidur untuk mencegah kram kaki di masa mendatang. Selain itu, tak ada salahnya kamu melakukan peregangan setelah bangun tidur.

3. Kelelahan Otot Akibat Aktivitas Fisik yang Berat

Saat kita melakukan aktivitas fisik yang berat, otot-otot kita bekerja lebih keras dari biasanya. Ketika otot bekerja, mereka memerlukan energi dan proses ini dapat menyebabkan penumpukan zat-zat kimia seperti asam laktat.

Jika produksi asam laktat melebihi kemampuan tubuh untuk mengeluarkannya, ini dapat menyebabkan penumpukan asam laktat dalam otot, yang dapat menyebabkan kelelahan dan kram otot.

Selain itu, aktivitas fisik yang berat juga dapat menyebabkan dehidrasi dan kehilangan elektrolit, terutama jika kita tidak cukup minum selama atau setelah beraktivitas. Kekurangan cairan ini dapat menyebabkan gangguan keseimbangan elektrolit, seperti penurunan kadar natrium dan kalium dalam darah, yang dapat menyebabkan kontraksi otot yang tidak terkontrol.

Oleh karena itu, pastikan kamu mendapatkan waktu istirahat yang cukup agar otot dapat pulih dan memperbaiki fungsinya. Selain itu, lakukan pemanasan sebelum beraktivitas fisik dan pendinginan setelahnya untuk membantu mengurangi risiko cedera dan mengurangi ketegangan otot, dan jangan lupa cukupi kebutuhan cairan selama melakukan aktivitas fisik.

4. Faktor Kehamilan

Kehamilan juga bisa menjadi penyebab kaki kram saat hamil. Kondisi kaki kram ini biasanya lebih sering menyerang ibu hamil yang telah memasuki trimester 2 atau 3. Pasalnya, ketika seseorang hamil, tubuhnya mengalami sejumlah perubahan fisik dan hormon yang dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk kaki kram saat tidur.

Salah satu faktor utama adalah peningkatan berat badan dan tekanan pada saraf dan pembuluh darah di kaki. Selain itu, perubahan hormon seperti peningkatan progesteron juga dapat memengaruhi otot dan sistem saraf, menyebabkan kram otot.

Selama kehamilan, volume darah juga ikut meningkat, yang mana hal ini dapat menyebabkan pembuluh darah melebar dan tekanan darah turun, sehingga nantinya bisa memengaruhi sirkulasi darah, terutama di bagian bawah tubuh, termasuk kaki. Akibatnya, otot kaki dapat mengalami kekurangan oksigen dan nutrisi yang dapat menyebabkan kram.

5. Neuropati Diabetik

Image - Cara Mengatasi Kaki Pegal.jpg

Neuropati diabetik adalah komplikasi yang sering terjadi pada penderita diabetes yang dapat memengaruhi sistem saraf tubuh. Salah satu dampak dari neuropati diabetik adalah gangguan pada saraf perifer yang mencakup saraf-saraf yang mengontrol gerakan otot dan persepsi sensorik di tubuh, termasuk kaki.

Salah satu gejala neuropati diabetik adalah kram otot yang tiba-tiba dan menyakitkan. Kram otot dapat terjadi di mana saja di tubuh, tetapi paling sering terjadi di kaki, terutama saat tidur.

Selain kram, penderita neuropati diabetik juga mengalami rasa berpasir atau lengket di kaki, kebas atau kesemutan, rasa panas pada tungkai, kemudian gejala neuropati berlanjut hingga menyebabkan pasien berjalan tidak seimbang

Untuk mengatasi neuropati diabetik tentunya diperlukan pengobatan profesional dengan dokter spesialis saraf. Nantinya dokter spesialis saraf dapat memberikan beberapa pilihan pengobatan seperti fisioterapi, taping, pemeriksaan kecepatan hantar saraf, atau pun dengan penggunaan obat-obatan.

Konsultasikan Segera

6. Saraf Terjepit

Saraf kejepit atau disebut juga kompresi saraf terjadi ketika suatu tekanan atau tekanan berlebihan diberikan pada saraf oleh jaringan di sekitarnya.

Saraf kejepit dapat terjadi di mana saja, termasuk di daerah punggung bawah. Berdasarkan penjelasan dari Dokter Spesialis Saraf Klinik Neuro Care by Klinik Pintar, dr. Lamia Aisha, Sp. N, umumnya gejala saraf terjepit tidak hanya di sekitar pinggang saja, namun juga bisa menjalar sampai ke tungkai, dan gejala saraf kejepit dapat berupa penjalaran rasa nyeri, sensasi seperti kesetrum, kram maupun kesemutan.

Namun untuk mengetahui saraf kejepit secara pasti, perlu dilakukan pemeriksaan EMG (elektromiografi) dan MRI (Magnetic Resonance Imaging).

Adapun untuk pengobatan awal saraf kejepit, dokter Lamia menjelaskan bahwa penyakit saraf ini bisa diatasi dengan memberikan obat-obatan untuk mengurangi rasa nyeri maupun dengan melakukan berbagai terapi, seperti fisioterapi, pemasangan taping, injeksi di titik yang nyeri, terapi dengan TMS, dan tindakan operatif.

Itu dia penyebab kaki kram saat tidur dan cara mengatasinya. Apabila gejala kaki kram persisten dan dikhawatirkan akibat adanya penyakit saraf seperti neuropati diabetik atau saraf kejepit, penting untuk melakukan konsultasi ke klinik saraf terdekat.

Konsultasikan Segera

Bagi kamu yang sedang mencari klinik saraf terbaik di Jakarta, kamu bisa mengunjungi Klinik Neuro Care by Klinik Pintar. Klinik saraf yang berlokasi di Jl. Wijaya I no. 1 Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan ini dilengkapi dengan peralatan medis lengkap dan terkini sehingga dapat membantumu mengatasi berbagai masalah kesehatan saraf.

Sumber:

Baptist Health. What Causes Leg Cramps At Night?. 19 Juli 2022.

Center For Vein. Leg Cramps At Night - Symptoms And Treatment. 21 September 2023.

Tylenol. Leg Cramps And Pain At Night: Causes, Treatments, And Prevention.

Sleep Education. Sleep Leg Cramps.

Prevention. 14 Causes Of Legs Cramps At Night And How To Prevent Them, According To Experts. 21 Agustus 2023.

Amankan Jadwal Anda di Klinik