Skip to main

Sering Merasa Cemas Berlebihan? Waspadai Anxiety Disorder!

Merasa cemas adalah hal yang wajar. Pasalnya, beberapa orang kerap kali merasa cemas atau gugup ketika harus mengatasi suatu masalah di tempat kerja, menghadiri wawancara, mengikuti ujian, atau ketika membuat keputusan penting.

Bahkan memiliki kecemasan dapat bermanfaat pada suatu situasi, misalnya kecemasan membantu kita menyadari situasi berbahaya sehingga kita bisa tetap waspada.

Meski kecemasan ringan adalah hal yang normal, namun cemas berlebihan bisa menjadi tanda bahwa kamu mengalami anxiety disorder. Lantas, apa itu anxiety disorder? Yuk simak fakta selengkapnya!

Apa Itu Anxiety Disorder?

Berbeda dengan cemas biasa, anxiety disorder adalah penyakit mental serius yang menyebabkan penderitanya mengalami kekhawatiran atau ketakutan berlebih yang tidak kunjung hilang dan bertambah buruk seiring berjalannya waktu.

Melansir dari WHO, diperkirakan 4% dari populasi global saat ini mengalami gangguan kecemasan.

Bahkan tercatat pada tahun 2019, 301 juta orang di dunia mengalami gangguan kecemasan, sehingga gangguan kecemasan disebut sebagai sebagai gangguan mental yang paling umum.

Meski siapa saja bisa mengalami anxiety disorder, namun perempuan lebih mungkin mengalaminya.

Itulah sebabnya para ahli merekomendasikan agar perempuan dan anak perempuan di atas usia 13 tahun sebaiknya melakukan pemeriksaan terhadap gangguan kecemasan sebagai bagian dari perawatan medis rutin.

Gejala Anxiety Disorder Berdasarkan Jenisnya

Image - Gejala Anxiety Disorder Berdasarkan Jenisnya.jpg

Dokter menggolongkan gangguan kecemasan ke dalam berbagai subtipe, masing-masing jenis gangguan kecemasan tentunya memiliki tingkat intensitas dan gejala yang berbeda-beda.

Beberapa jenis anxiety yang paling umum adalah:

1. Generalized Anxiety Disorder (Gangguan Kecemasan Umum)

Seperti namanya, gangguan kecemasan ini paling umum terjadi dibandingkan jenis lainnya.

Gangguan kecemasan ini menyerang tujuh juta orang dewasa setiap tahunnya. Biasanya, gangguan ini disertai dengan depresi dan kekhawatiran berlebih terhadap situasi dan masalah sehari-hari.

Jadi, orang dengan gangguan kecemasan umum merasa cemas terhadap berbagai situasi, bukan pada satu peristiwa tertentu.

Umumnya, dokter mendiagnosis individu dengan gangguan kecemasan umum setelah mereka menunjukkan gejala kecemasan selama minimal enam bulan.

Pada seseorang yang mengalami gangguan kecemasan umum, mereka dapat merasakan gejala anxiety disorder, seperti:

  • Perasaan cemas atau khawatir yang intens
  • Ketegangan pada otot dan punggung
  • Sakit kepala
  • Kesulitan berkonsentrasi
  • Gangguan tidur
  • Mudah lelah, baik secara emosional atau fisik
  • Kerap murung

2. Gangguan Panik

Orang yang mengalami serangan panik berulang kali bisa jadi itu pertanda bahwa mereka menderita gangguan panik.

Setiap orang pasti pernah mengalami kepanikan dalam situasi berbahaya, namun penderita gangguan panik menunjukkan reaksi panik yang berlebihan meski tidak ada penyebab yang jelas atau adanya bahaya.

Gejala serangan panik meliputi:

  • Kegugupan atau perasaan panik yang intens
  • Kesulitan bernapas
  • Detak jantung cepat
  • Nyeri dada, mirip dengan serangan jantung
  • Merasa tidak berdaya dan tidak terkendali
  • Kesulitan menelan
  • Gemetar yang tak terkendali

3. Fobia

Fobia adalah ketakutan yang terjadi secara terus menerus dan berlebihan pada suatu situasi maupun objek, meskipun hal tersebut tidak menimbulkan ancaman atau bahaya. Meski begitu, ketakutan yang terjadi pada tiap orang bisa berbeda-beda.

Ada yang takut jarum suntik (trypanophobia), takut ruangan sempit (claustrophobia), takut ruangan gelap (nyctophobia), bahkan takut ketinggian (acrophobia).

Selain ketakutan berlebih, seseorang yang mengalami fobia juga merasakan gejala::

  • Penghindaran terhadap orang, objek, atau situasi tertentu
  • Detak jantung cepat
  • Kesulitan bernapas dan sesak napas
  • Berkeringat

4. PTSD (Post-Traumatic Stress Disorder)

Post traumatic stress disorder (PTSD) atau gangguan stres pasca trauma adalah gangguan kecemasan yang timbul akibat kejadian traumatis, seperti pelecehan seksual, kecelakaan, bencana alam, kekerasan, atau bahkan kehilangan orang yang dicintai secara tiba-tiba.

Akibatnya, orang yang mengalami PTSD akan merasakan gejala seperti:

  • Kesulitan fokus
  • Gangguan tidur
  • Kerap teringat kejadian traumatis
  • Menghindari orang atau situasi yang mungkin mirip dengan peristiwa pemicunya
  • Mudah marah
  • Mimpi buruk yang berulang

5. Gangguan Kecemasan Sosial

Gangguan kecemasan sosial adalah salah satu jenis anxiety disorder yang gejalanya berupa ketakutan jangka panjang yang berlebihan terhadap situasi sosial, seperti rasa malu di depan umum.

Mereka sering kali mempunyai perasaan yang tidak masuk akal bahwa perilaku mereka akan dianggap negatif dan menyebabkan berbagai jenis kerugian.

Dalam kasus yang lebih parah, orang dengan gangguan kecemasan sosial mungkin sama sekali tidak ingin berada di tempat umum. Ketakutan ini sering kali muncul dalam situasi seperti:

  • Tempat ramai seperti angkutan umum
  • Lingkungan publik seperti mall, restoran, dan kafe
  • Acara yang dihadiri oleh banyak orang seperti pesta

6. Mutisme Selektif

Mutisme selektif adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk berbicara dalam situasi sosial tertentu, seperti di sekolah, tempat kerja, atau lingkungan sosial lainnya.

Orang dengan mutisme selektif mampu berbicara dengan lancar dalam situasi yang nyaman, seperti di rumah atau dengan teman dekat.

Dari penjelasan di atas, kita tahu bahwa gejala anxiety disorder bisa sangat beragam, tergantung jenis kecemasan yang kamu alami.

Agar tak salah dalam mendiagnosis, penting untuk melakukan konsultasi ke psikiater terdekat.

Penyebab Anxiety Disorder

Sampai saat ini, penyebab anxiety disorder belum diketahui secara pasti. Namun ada beberapa faktor yang berpengaruh pada kondisi cemas berlebihan, seperti ketidakseimbangan neurokimia/neurotransmitter, penyalahgunaan zat terlarang, mengonsumsi minuman beralkohol secara berlebihan, serta gaya hidup tidak sehat seperti kurang olahraga, atau pola makan buruk serta tidak mendapatkan waktu tidur yang berkualitas.

Baca Juga:

Cara Mengatasi Cemas Berlebihan

Seperti masalah kesehatan mental lainnya, cara mengatasi cemas berlebihan tentunya diperlukan untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan psikiater. Sebab ada begitu banyak jenis gangguan kecemasan, sehingga penanganannya pun bisa berbeda-beda.

Psikiater biasanya akan menggunakan kombinasi terapi perilaku kognitif dan pengobatan untuk mengatasi gangguan kecemasan dan pemicunya, seperti:

1. Psikoterapi

Psikoterapi dapat membantu kamu mengelola emosional, kognitif, dan perilaku dari kecemasan.

Salah satu bentuk psikoterapi yang sangat efektif untuk gangguan kecemasan adalah terapi perilaku kognitif (CBT). Pendekatan ini berfokus pada mengidentifikasi pikiran negatif yang memicu perasaan cemas.

Terapi pemaparan adalah jenis CBT lain yang dapat membantu mengatasi beberapa jenis kecemasan.

Dalam pendekatan ini, kamu secara bertahap akan dihadapkan pada hal-hal yang kamu takuti, namun terapi ini juga sekaligus menggunakan teknik relaksasi untuk membantu menenangkan respons stres tubuh

2. Obat-obatan

Cara mengatasi cemas berlebihan juga dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat-obatan. Sebab, beberapa obat juga dapat diresepkan untuk membantu meringankan gejala kecemasan.

Beberapa obat yang paling sering digunakan untuk mengatasi kecemasan meliputi:

  • Antidepresan
  • Benzodiazepin
  • Beta-blocker

3. Menerapkan Gaya Hidup Sehat

Selain dengan cara mengatasi cemas berlebihan seperti yang telah disebutkan di atas, kamu juga bisa meredakan gejalanya dengan menerapkan gaya hidup sehat seperti:

  • Membatasi asupan kafein
  • Menghindari atau mengurangi alkohol dan tidak menggunakan obat-obatan terlarang, yang dapat memperburuk kecemasan
  • Istirahat yang cukup
  • Berolahraga secara teratur
  • Mempelajari teknik relaksasi, seperti pernapasan dalam dan yoga

Bagi kamu yang mengalami gejala anxiety disorder, penting untuk segera melakukan konsultasi ke psikiater terdekat dan jangan tunggu hingga gejalanya memburuk.

Bagi kamu yang berdomisili di Jakarta Selatan dan sekitarnya, kamu bisa menemui psikiater terdekat di Klinik Muslimedika by Klinik Pintar yang terletak di Tebet Jakarta Selatan.

Klinik ini menghadirkan berbagai terapi untuk mengatasi permasalahan kesehatan mental. Tak hanya itu, Klinik Psikiater di Jakarta Selatan ini juga didukung oleh tenaga medis kompeten.

Sumber:

WHO. Anxiety Disorders.

Verywell Mind. Understanding Anxiety Disorders.

American Psychiatric Association. What are Anxiety Disorders?.

Georgetown Behavioral Hospital. Anxiety Disorders: Symptoms, Causes, And Treatments.

Jadwalkan Konsultasi di Klinik