Skip to main

Penyebab dan Cara Mengatasi Vertigo

Vertigo merupakan kondisi dimana penderitanya mengalami pusing sehingga sekelilingnya terasa berputar-putar. Sensasi pusing yang diderita membuat penderita melihat lingkungan sekitar seolah berputar-putar.

Kondisi ini biasa dialami oleh seseorang dengan usia di atas 20 tahun. Tak jarang penderita vertigo mengalami kehilangan keseimbangan sehingga ia sulit untuk berjalan bahkan hanya untuk sekedar berdiri.

Solusinya adalah perlu konsultasi dengan dokter saraf di klinik saraf. Sebelum itu sebaiknya ketahui dulu penyebab vertigo dan cara mengatasinya dari sudut pandang medis.

Penyebab Vertigo

Gejala penyakit ini berbeda dengan pusing biasa karena diselingi muntah, mual, telinga berdenging bahkan gerakan bola mata tidak normal.

Durasi berlangsungnya penyakit ini bisa terjadi selama beberapa jam atau menit tergantung tingkat keparahannya.

Ada beberapa penyebab vertigo bisa diderita seseorang. Cek selengkapnya terkait faktor penyebab yang dimaksud di bawah ini:

1. Penyakit Meniere

Vertigo sering dianggap sebagai penyakit padahal bisa pula pertanda suatu penyakit lainnya.

Meniere merupakan penyakit yang sering terjadi pada usia 40-60 tahun karena adanya penumpukan cairan dalam telinga bagian dalam.

Penyakit meniere sendiri belum jelas penyebab pastinya. Meskipun begitu kemungkinan terjadi karena reaksi autoimun, infeksi virus atau penyempitan pembuluh darah.

Faktor genetik dari keluarga juga menjadi salah satu penyebab timbulnya penyakit meniere.

2. Kolesteatoma

Penyebab Vertigo.jpg

Kolesteatoma merupakan tumor non kanker yang tumbuh dan berkembang dalam telinga tengah.

Umumnya terjadi karena infeksi berulang dan tumbuh di belakang gendang telinga yang beresiko merusak struktur tulang telinga tengah. Dampaknya menyebabkan vertigo.

3. Labirintis

Salah satu faktor penyebab vertigo ialah adanya gangguan karena infeksi penyebab radang labirin telinga bagian dalam.

Area ini terjadi pada saraf vestibulocochlear yakni saraf yang memiliki tugas mengirimkan informasi ke otak terkait gerakan kepala, suara dan posisi.

Ketika saraf ini terganggu otomatis menimbulkan vertigo. Penderita labirinitis akan mengalami gangguan pendengaran, sakit telinga, perubahan penglihatan, tinnitus dan sakit kepala.

4. Benign Paroxysmal Positional Vertigo

Benign Paroxysmal Positional Vertigo merupakan penyakit karena struktur dalam telinga bagian dalam mengandung cairan serta partikel kristal kalsium karbonat. Kristal jatuh menyentuh sel-sel rambut sensori ketika gerakan.

Dampaknya otak mendapatkan informasi yang kurang akurat terkait posisi Anda sehingga sensasi berputar dirasakan.

4. Cedera

Seseorang yang mengalami cedera kepala atau leher juga menyebabkan penyakit ini.

Khususnya kerusakan pada sistem vestibular karena menimbulkan cedera traumatis pada kepala atau leher.

5. Penggunaan Obat-obatan

Pemakaian obat tertentu juga menimbulkan kemunculan sensasi berputar bersama dengan gejala lain. Misalnya gangguan pendengaran, pusing atau telinga berdenging.

6. Faktor Lain

Penyebab lainnya adalah ataksia yakni kelemahan otot, stroke, penyakit herpes zoster pada telinga, operasi telinga, penyakit batang otak, multiple sclerosis hingga neuroma akustik atau tumor jinak pada saraf vestibulocochlear.

Selain itu seseorang dengan risiko usia lebih dari 50 tahun, mengalami stres berat atau sering konsumsi alkohol juga bisa terkena vertigo.

Cara Mengatasi Vertigo

Saat Anda mengunjungi klinik saraf, dokter saraf akan menawarkan beberapa solusi penyembuhan tergantung tingkat keparahan yang dialami pasien. Adapun tindakan medis yang dialami antara lain:

1. Konsumsi Obat Vertigo

Cara Mengatasi Vertigo.jpg

Beberapa kasus, dokter saraf memberikan minum obat untuk menghilangkan gejala tidak nyaman yakni sakit kepala atau mual. Dokter biasanya akan memberikan obat jenis antibiotik atau steroid.

Tujuannya adalah mengurangi pembengkakan serta penyembuhan infeksi. Pada penyakit meniere, dokter akan memberikan obat diuretik guna mengurangi tekanan dari penumpukan cairan.

2. Terapi Manuver Reposisi Canalith

Terapi ini direkomendasikan klinik saraf pada penderita vertigo posisi paroksismal jinak. Terapinya melibatkan serangkaian gerakan kepala dan bagian tubuh tertentu.

Dalam terapi ini akan dilakukan beberapa gerakan yang berfungsi untuk memindahkan endapan kalsium keluar dari bagian saluran telinga ke ruang telinga bagian dalam agar mudah diserap tubuh.

Dokter akan memandu gerakan agar lebih aman.

3. Operasi

Tindakan pembedahan atau operasi dalam beberapa kasus tertentu sangat dibutuhkan. Umumnya bila disebabkan oleh cedera leher, cedera otak maupun tumor.

4. Rehabilitasi Vestibular

Tindakan medis lainnya adalah untuk penderita yang sering mengalami kambuh. Terapinya berfungsi membantu memperkuat sistem vestibular dengan cara melatih indera.

Sistem vestibular bertugas mengirimkan sinyal kepada otak agar mampu mengontrol gerakan tubuh maupun kepala terkait gravitasi.

Lalu Kapan Sebaiknya Ke Dokter?

Periksakan diri sesegera mungkin jika Anda sudah merasakan gejalanya.

Terlebih jika sudah muncul tanda demam, respon lambat, gerakan mata tidak normal, sulit berjalan atau berbicara, penglihatan terbayang hingga penurunan kesadaran.

Untuk konsultasi terkait penyakit ini segera kunjungi klinik Jakarta Selatan Neuro Care. Lokasinya tepat berada di Jl. Wijaya I no. 1 Petogogan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Fasilitas yang tersedia di klinik Jakarta Selatan ini antara lain tempat parkir yang luas, ruang terapi dan laktasi serta seluruh ruangan full AC. Anda bisa konsultasi senyaman mungkin dan mendapatkan pelayanan kesehatan terbaik.

Tersedia pula peralatan yang lengkap seperti layanan TMS (Transcranial Magnetik Stimulation).

Baca Juga:

Sumber:

Wemb. Vertigo: Causes, Symptoms, and Treatment. 8 Desember 2022.

Cleveland Clinic. Vertigo: What Is It, Causes, Signs & Treatment. 9 September 2021.

Jadwalkan Konsultasi di Klinik